Minggu, 30 Desember 2012




OPALEGO (Opal yang maniak Lego)





Opal hampir berusia 12 tahun. Tapi di usia beranjak gede ini dia masih mencintai mainan yang sudah dimainkannya sejak kecil. Lego.

Ya, permainan brick atau yang lebih dikenal dengan Lego, merupakan semacam mainan balok warna-warni yang disusun hingga menyerupai suatu bentuk. Mainan yang sudah terkenal bertahun-tahun itu banyak digemari oleh anak-anak, bahkan orang dewasa. Sebab dengan menyusun balok-balok dari bahan plastik itu, mereka dapat menuangkan imajinasinya hingga membuat apapun. Seperti setting perkotaan, kendaraan, binatang, hingga karya seni instalasi pun dapat dituangkan lewat Lego.

Di Indonesia pun, Lego yang berasal dari Denmark ini pun cukup dikenal. Permainan ini bersifat universal yang dapat dimainkan semua umur. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa senang bermain Lego. Asyiknya, permainan ini bisa meningkatkan kreativitas karena bermain Lego membutuhkan imajinasi dan daya pikir pemainnya. Kita bisa berkereasi membuat model apapun yang diinginkan seperti gedung, hewan, kendaraan, kapal, maupun bentuk lainnya menjadi buah karya yang bisa memacu daya pikir otak.
Ternyata permainan mengasyikkan ini tercipta dari sebuah perjuangan hidup yang sangat sulit? Adalah Ole Kirk Christiansen, seorang tukang kayu yang berusaha terlepas dari krisis ekonomi yang menjeratnyalah yang justru akhirnya bisa melahirkan permainan kreatif ini.
 

Pada suatu ketika, pria kelahiran Jutland, Denmark 8 April 1891 ini harus rela kehilangan mata pencarian yang menjadi sumber nafkah bagi anak dan istrinya. Ia nyaris mengalami depresi berat. Namun, tekadnya membuat ia tak larut dalam kesedihan. Ole lantas berusaha keluar dari keterpurukannya dengan mengandalkan keahliannya di bidang perkayuan.
 
Kemudian, pada tahun 1932 Ole menemukan ide untuk menghasilkan uang dengan membuat mainan dari kayu. Ia menamainya dengan Lego yang dalam bahasa Denmark disebut dengan "leg godt" yang berarti menyatukan secara bersama-sama..

    
Menyusun lego memang terlihat sederhana, hanya menempel-nempelkan atau menggabung-gabungkan balok sehingga menjadi satu bentuk yang menarik. Tapi di balik itu semua lego ternyata sebuah permainan matematika yang cukup rumit.
Ketika akan membuat bangunan dari lego, secara otomatis kita akan mengelompokkan balok-balok yang berbeda serta menghitungnya. Menambahkan dan mengurangkan jika ada lego yang tidak terpakai atau dibutuhkan.
Permainan ini sangat cocok untuk sarana pembelajaran anak terhadap lingkungan sekitarnya. Anak diajarkan bagaimana bersosialisasi, karena permainan ini akan lebih seru jika dimainkan secara bersama-sama. Terlebih jika permainan ini dikompetisikan, anak akan berlajar bagaimana berkompetisi dengan baik dan tidak curang.
Kini permainan Lego sudah mendunia dengan berbagai macam model yang menarik. Sebuah permainan yang mengasah kreativitas ternyata merupakan buah hasil kerja keras seorang tukang kayu.

Sejarah awal Opal menyukai lego bisa dibilang dimulai sejak usianya 3 tahun. Ketika itu tentu saja yang kubelikan bukan lego asli. Tapi hanya permainan balok-balok sejenis lego dengan warna warna lucu. Harganya juga murah meriah. Menyusun balok-balok membuat dia tahan duduk manis mengutak-atik balok-balok ketika mamanya sedang repot dengan urusan domestik. Ketika dia berhasil membuat remote dengan balok-baloknya dengan antusias dia mencoba dan mencoba lagi bentuk-bentuk lain sesuai imajinasi di usianya yang baru 3 tahun.itu.
Hari demi hari dan tahun demi tahun berlalu..ternyata kegemarannya dengan permainan balok-balok ini tidak surut, malah semakin menjadi. Dari merek lokal yang biasa-biasa saja sampai kira-kira diusianya 8 tahun (kls 3 sd) akhirnya Opal mengenal suatu merk asli permainan balok-balok ini bermula. Ya merk lego. Informasi ini dia dapat dari majalh anak-anak dan juga berita di tv. Maka ketika kenaikan kelas hasil rapor Opal memuaskan  hadiah lego lah yang dimintanya. Hmmm..menilik harganya memang beda jauh dengan mainan sejenis dengan merk lain. Mahal boo...Tapi baiklah..sekali-kali juga..gak apa-apa..sayang anaaak..hehehe..

Opal asyik menyusun lego

Sayang disayang itu bukan lego terakhir yang dimiliki Opal. Malah sebaliknya sejak mempunyai brosir dan buku2 mengenai lego, semakin membuncah keinginannya memiliki berbagai seri permainan lego. Alamaaak...bikin dag dig dug jadinya.
Maka emaknya menerapakan strategi sambil menyelam minum air..(bener gak itu strategi?..bukankah itu suatu pepatah? hehehe). Opal bisa memiliki lego..tapi harus menabung dulu dan memberikan nilai yang baik di rapornya. Dan ternyata Opal jadi rajin menabung dan rajin belajar demi mendapatkan lego idamannya.
Tapi masih ada syarat lain dari emaknya (ah kebanyakan syarat sih nih emak..hehehe), Opal boleh beli lego tapi harganya yang masuk akal, uang tabungannya gak boleh dihabiskan untuk membeli lego tapi harus disisakan untuk keperluan sekolahnya.
Maka begitulah..akhirnya Opal bisa memiliki lego impiannya. Satu demi satu koleksinya semakin bertambah. Meski gak membeli satu seri secara lengkap tapi dengan membeli sacara satuan akhirnya lego-lego itu bisa dipadupadankan dan bisa dibuat menjadi model-model lain sesuai imajanasinya..
Dan ternyata kegemarannya akan lego ini ditularkan pada adiknya Aby. Aby sekarang juga memiliki koleksi legonya sendiri. Dan mereka berdua sering bermain bersama menciptakan sesuatu yang seru. Kadang timbul keributan karena mereka saling menukar koleksi. Belakangan minta dikembalikan. Maka emaknya sampe harus membuat "perjanjian lego" diatas selembar kertas untuk menulis barang-barang lego yang saling ditukar agar di kemudian hari tidak terjadi pertengkaran. Ahahahaha.
Yang jelas entah sampai kapan Opal akan tetap setia dengan lego. Dia bisa dikatakan sudah menjadi legomania. Namanya di fb pun Opalego (hehe)..foto-foto koleksi legonya sangat banyak. Informasi terbaru tentang Lego tak luput dari pengamatannya. Bahkan mimpinya adalah menginjakkan kaki di legoland di Inggris sana.
Yang jelas dengan bermain lego tentu saja daya imajinasi dan kreativitasnya berkembang dengan baik. Banyak model desain yang diciptakannya meski mempunyai seri lego yang terbatas. koleksi lego yang tidak terlalu banyak mampu menimbulkan daya kreasinya.
Demikian sekelumit kisal lego dan Opal..opalego..


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar